Penulisan mengenai kriteria Menkominfo 6

Sabtu, 22 November 2014


Kriteria Menkominfo Ideal Versi Masyarakat Telematika.


Ketua Umum Mastel, Setyanto P. Santosa(VIVAnews/Anhar Rizki Affandi)

VIVAnews - Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) memberi usulan kriteria calon menteri komunikasi dan informatika. Dengan demikian, Mastel berharap penguasa baru Indonesia tidak salah dalam memilih pembantunya di kabinet.

Mastel sendiri telah berpengalaman dalam bidang Telekomunikasi dan Informatika sejak tahun 1993 dan merasakan berbagai menteri yang menangani di bidang tersebut.

"Peran TIK begitu besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan tidak ada satupun unsur kegiatan manusia yang tidak terkait dengan keberadaan sarana dan prasarana TIK," ujar Ketua Umum Mastel Setyanto P Santosa di Sekretariat Mastel Jakarta, Selasa 26 Agustus 2014.

Setyanto memaparkan setidaknya ada prasyarat umum dan kriteria khusus untuk menkominfo di bawah kepemimpinan Jokowi nanti.

Untuk prasyarat umum, Setyanto menjelaskan, menkominfo mendatang harus memiliki rekam jejak dan integritas baik, tidak tersangkut perkara pidana, dan tidak pernah dihukum.

"Memiliki visi dan pengetahuan luas di bidang TIK, terutama mewujudkan rencana pembangunan infrastruktur TIK sesuai dengan perkembangan teknologi," ucap pria yang pernah menjabat Deputi Menteri Negara BUMN.

Setyanto menambahkan, menkominfo periode mendatang memiliki keterbukaan terhadap masukan dan menindaklanjuti serta mampu berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan pengembangan TIK Indonesia.

Ketika ditanya, apabila sosok menkominfo itu datang dari partai politik, Setyanto mengatakan itu tidak masalah.

"Asal orang itu mau melepas baju partainya (pengurus partai), sehingga tidak menjadi pelayan partai, arah dan langkahnya tidak berbau politik," ungkapnya.

Kriteria khusus

Sedangkan untuk kriteria khusus, Mastel ingin menkominfo itu profesional, berpengalaman dan sudah teruji dalam memimpin dan menunjukkan keberhasilan yang baik di industri TIK.

"Pengalaman birokrasi itu perlu, agar terciptanya koordinasi yang lancar dan mampu meningkatkan kreativitas yang mendorong pengembang industri TIK," jelasnya.

Selain itu juga, pria lulusan Universitas Padjadjaran itu mengatakan akan menjadi sebuah 'advantage' bilamana menkominfo yang akan datang punya pengalaman keterlibatan dalam penyusunan atau pembahasan kebijakan TIK dan terlibat dalam konferensi dan studi-studi mengenai teknologi dan Kebijakan TIK baik di dalam maupun luar negeri.

"Kriteria tersebut sudah kami sampaikan kepada Jokowi. Semoga hal tersebut menjadi pertimbangan dalam memilih menteri (kominfo) yang tepat," kata dia. (ita)


0 komentar:

Posting Komentar

 
Place to Share of Knowledge © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum